KABUPATEN SRAGEN
Kabupaten Sragen dengan luas wilayah 941,55 kilometer persegi ini terus
berpacu untuk mengembangkan wilayahnya sebagai daerah maju di wilayah
Keresidenan Surakarta. Kepadatan mencapai 877 penduduk/kilometer
persegi.
Kedekatannya dengan Kota Surakarta, salah satu kota perdagangan
terkemuka di Jawa Tengah, menjadikan Sragen terus berpacu untuk
mengikuti perkembangan daerah sekitar.
Kabupaten Sragen yang secara geografisi terbagi menjadi dua bagian
besar dengan titik pembelah Sungai Bengawan Solo ini sejak dulu dikenal
sebagai pemasok hasil pertanian. Dari 20 kecamatan yang ada, 11
kecamatan terletak di kawasan utara Bengawan Solo dan sembilan berada di
selatan Bengawan Solo.
Kini, Sragen juga menjadi salah satu daerah incaran para investor.
Selain memiliki sumberdaya alam memadai, ketersediaan tenaga kerja
terampil juga menjadi pilihan calon investor untuk memilih sragen
menjadi target investasi. Kedekatannya dengan Kota Solo dan merupakan
perlintasan penting menuju daerah Jawa Timur juga menjadi nilai tambah
bagi Sragen.
Kepala daerah boleh terus berganti, namun laju pembangunan di daerah
ini terus berderap. Sektor pariwisata yang juga menjadi andalah Sragen
juga terus digarap.
Situs manusia purba di Sangiran merupakan warisan tak ternilai bagi
Sragen, Indonesia, bahkan dunia. Karena dari situs ini diketahui proses
evolusi manusia. Situs ini tetap menarik bagi wisatawan awam, terlebih
para arkeolog.
Selain situs Sangiran, terdapat sejumlah objek wisata alam yang
layak dikunjungi, termasuk Waduk Kedungombo yang pembangunannya di zaman
rezim Orde Baru banyak diprotes banyak orang, namun sekarang menjadi
salah satu tujuan wisata air.
Masih ada lagi objek wisata legendaris, seperti Gunung Kemukus, Desa
Wisata Kliwonan, Kolam Renang Kartika, serta anekan makanan khas daerah
ini.
Sangiran
Wisatanesia.com-Objek
wisata Sangiran Terletak di desa Krikilan,Kecamatan Kalijambe atau
sekitar + 40 km dari Sragen atau + 17 km dari Solo. Sangiran Dome
menyimpan puluhan ribu fosil dari jaan pleistocen ( + 2 juta tahun
lalu). Fosil-fosil purba ini merupakan 65 % fosil hominid purba di
Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga saat ini telah ditemukan
lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di Museum, sisanya disimpan di
gudang penyimpanan.
Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia). Museum ini
memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran (fosil
manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang slide dan
kios-kios souvenir khas Sangiran.
Keistimewaan Objek Wisata Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli
Geologi dulu pada masa purba merupakan hamparan lautan. Akibat proses
geologi dan akibat bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi,
dan Gunung Merbabu, Sangiran menjadi Daratan.
Hal
tersebut dibuktikan dengan lapisan-lapisan tanah pembentuk wilayah
Sangiran yang sangat berbeda dengan lapisan tanah di tempat lain.
Tiap-tiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan
jamannya. Misalnya, Fosil Binatang Laut banyak diketemukan di Lapisan
tanah paling bawah, yang dulu merupakan lautan. Objek Wisata Indonesia
Surga Dunia.
PemandianAir Panas Bayanan
Air Panas Bayanan merupakan salah satu daerah tujuan wisata minat
khusus yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen, dalam hal ini adalah untuk
wisata kesehatan ( health tourism ) yang dipadukan dengan daya tarik
wisata alam atau ekowisata.
Menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat, air panas
Bayanan dianggap memiliki banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai
penyakit, seperti : rematik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya.
Sehingga oleh orang terdahulu sumber air panas itu dinamakan “Hyang
Tirto Nirmolo”.
Ternyata kebenarannya terbukti sehingga banyak pengunjung
berdatangan untuk membuktikan khasiatnya. Selain bisa menyembuhkan
berbagai penyakit di atas, air panas tersebut dipercaya juga bisa
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh,
meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan
otot, menghilangkan capek-capek, dan membuat awet muda.
Selain sebagai wisata kesehatan karena khasiat yang dimiliki oleh
air panas ini dalam menyembuhkan berbagai penyakit, Pemandian Air Panas
Bayanan juga memiliki daya tarik wisata alam (ekowisata). Suasana alam
pedesaan yang masih alami dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan yang berasal dari kota. Para wisatawan bisa melakukan
kegiatan menjelajah ( tracking ) maupun berkemah (camping ) di hutan
karet yang berada tidak jauh dari lokasi pemandian tersebut dan di
kawasan bukit yang mengitari PAP Bayanan.
Pada saat-saat tertentu, misalnya menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, di
objek wisata ini sering diselenggarakan kegiatan seni budaya, misalnya
pentas dangdut maupun campursari.
Pemandian Air Panas Bayanan ini terletak tepat di sebelah tenggara
ibukota Kabupaten Sragen yaitu di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
Secara geografis, Pemandian Air Panas Bayanan terletak sekitar 17 km di
sebelah tenggara ibukota Kabupaten Sragen. Jarak tersebut bisa dicapai
dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum. Dari
pusat kota Sragen dapat ditempuh dengan Angkudes jurusan Bayanan –
Sambirejo dengan rute : Sragen – Ngarum – Blimbing – Bayanan pp.
Jalur yang dapat dilewati :
Jalur 1 :Sragen – Ngarum – Sambirejo – Sambi – Bayanan
Jalur 2 :Banaran – Gondang – Sambi – Bayanan
Jalur 3 :Masaran – Jambangan – Batu Jamus – Kerjo – Sambirejo – Sambi Bayanan
Jalur 4 :Karanganyar – Mojogedang – Batu Jamus – Kerjo – Sambirejo – Sambi – Bayanan
Jalur 5 :Magetan – Jogorogo – Ngrambe – Sine – Winong – Sambi – Bayanan
Jalur 6 :Karangpandan – Ngargoyoso – Jenawi – Sambirejo – Sambi – Bayanan
sumber : www.sragenkab.go.id
Waduk Kedung Ombo
Waduk Kedung Ombo merupakan bendungan raksasa seluas 6.576 hektar
yang areanya mencakup sebagian wilayah di tiga Kabupaten, yaitu;
Sragen, Boyolali, dan Grobogan. Waduk yang membendung lima sungai itu
terdiri dari wilayah perairan seluas 2.830 hektar dan 3.746 hektar
lahan yang tidak tergenang air.
Lokasi obyek wisata Waduk Kedung Ombo yang menjadi andalan Sragen
terletak di Kecamatan Sumberlawang, sekitar 30 km dari pusat kota.
Selain disuguhi pemandangan nan indah, para pengunjung Waduk Kedung
Ombo bisa menikmati wisata air, menumpang perahu motor bertualang
mengunjungi pulau-pulau yang bermunculan di tengah waduk. Anda penyuka
ikan bakar atau hobi mengail ikan? Jangan khawatir, di Waduk Kedung
Ombo juga tersedia tempat pemancingan sekaligus warung yang menjajakan
aneka makanan olahan berbahan ikan. Begitu turun dari kendaraan di area
parkir, aroma wangi ikan yang dibakar atau digoreng langsung
menyergap, mengundang selera makan.
Di kawasan Waduk Kedung Ombo, tepatnya di desa Ngargotirto, telah
dibangun arena pacuan kuda dengan lintasan sepanjang 600 meter. Arena
pacuan kuda yang diberi nama Nyi Ageng Serang itu merupakan miniatur
dari lapangan pacuan kuda Pulo Mas Jakarta. Pada bulan Desember 2006
silam di lokasi tersebut dilangsungkan kejuaraan pacuan kuda tingkat
nasional memperebutkan piala Gubernur Jawa Tengah.
Potensi pengembangan obyek wisata adalah memperbanyak homestay yang
menyatu dengan rumah penduduk, sehingga para wisatawan dapat tinggal
lebih lama di kawasan Waduk Kedung Ombo. Adanya homestay membuat
wisatawan dapat melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat,
dan bahkan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal, selang beberapa
waktu.
Investasi juga dapat ditanam di sektor perikanan darat dengan metode
karamba dan dilengkapi restoran apung. Di bantaran seputar waduk, cocok
untuk mengembangkan usaha agrobisnis buah-buahan dan sayur mayur.
Selain dekat dengan sumber air yang diambil dari waduk, kualitas air
waduk juga bersih dari polutan.
Bila tak ingin setengah-setengah menerjuni bisnis pariwisata,
investor bisa mengembangkan kompleks wisata terpadu di Kedung Ombo.
Investor dapat memanfaatkan obyek wisata air, karamba serta restoran
apung, dan arena pacuan kuda yang sudah tersedia, sembari membangun
wisata agrobisnis, taman safari, lapangan golf, dan juga kereta gantung
untuk menikmati pemandangan kompleks Kedungombo dari ketinggian. Bila
kompleks wisata terpadu ini terwujud, pengunjung pasti akan memperoleh
petualangan mengesankan, unik, dan dirindukan.
Makam Pangeran Samudro/Gunung Kemukus
Objek Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro yang lebih dikenal
dengan sebutan “GUNUNG KEMUKUS” selalu menarik untuk diulas. Hal yang
menjadikan objek wisata ini menarik adalah pandangan pro dan kontra
tentang Makam Pangeran Samudro itu sendiri dan kisah yang beredar di
tengah masyarakat. Ada 2 (dua) paradigma yang berkembang di
tengah-tengah masyarakat tentang Makam Pangeran Samudro atau Gunung
Kemukus. Pertama, adanya keyakinan di sebagian masyarakat bahwa apabila
ingin ngalap berkah atau permohonannya terkabul, maka orang yang
datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan ritual berhubungan
intim dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama 7
(tujuh) kali dalam satu lapan ( 1 lapan = 35 hari).
Paradigma negatif ini perlu diluruskan agar para peziarah tidak
terjebak dalam paradigma dan kepercayaan yang keliru. Setiap peziarah
atau pengunjung yang menginginkan permohonan atau keinginannya terkabul
haruslah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan berdoa dan
berusaha di jalan yang benar. Singkatnya, paradigma negatif yang
berkembang di tengah masyarakat tersebut tidak benar adanya.
Kedua, berziarah ke Makam Pangeran Samudro atau Gunung Kemukus adalah
suatu kegiatan ritual yang mengandung nilai keutamaan dengan mengingat
jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang diziarahi. Dengan berziarah di
tempat tersebut, manusia diharapkan untuk selalu ingat akan kematian
sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka akan lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu berbuat kebaikan sesuai dengan
keluhuran jiwa dan teladan dari figur yang diziarahi.
Secara administratif, Obyek Wisata Gunung Kemukus terletak di Desa
Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Secara geografis, Objek Wisata Gunung Kemukus terletak sekitar ± 29 km
di sebelah utara kota Solo. Dari Sragen sekitar 34 km ke arah utara.
Jarak tersebut bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum.
Dari kota Sragen dapat ditempuh selama ± 45 menit dengan kendaraan
bermotor melewati jalan Sragen – Pungkruk/Sidoharjo – Tanon –
Sumberlawang/Gemolong – Gunung Kemukus.
Dari kota Solo dapat menggunakan kendaraan bermotor selama ± 30 menit,
melewati jalan Solo – Purwodadi turun di Barong kemudian menuju Gunung
Kemukus dengan perahu menyeberangi Waduk Kedung Ombo.
Kawasan Gunung Kemukus merupakan sebuah bukit dengan ketinggian
sekitar 300 meter di atas permukaan laut. Dengan dibangunnya Waduk
Kedung Ombo menjadikan Makam Pangeran Samudro berada di atas bukit yang
menjorok ke tengah Waduk Kedung Ombo. Oleh karena itu, Obyek Wisata
Gunung Kemukus juga merupakan salah satu objek wisata tirta di
Kabupaten Sragen. Komplek Makam Pangeran Samudro adalah Obyek Wisata
Budaya di Kabupaten Sragen. Kawasan tersebut terdiri dari :
Bangunan utama berbentuk rumah joglo dengan dinding batu bata dan
bagian atas berdinding kayu papan. Didalamnya terdapat tiga makam. Satu
buah makam besar yang ditutupi kain selambu adalah makam Pangeran
Samudro dan R.Ay. Ontrowulan. Sedangkan dua makam lainnya adalah makam
dua abdi setia Pangeran Samudro yang selalu mengikuti beliau kemanapun
pergi.
Di sebelah kanan makam terdapat sendang (sumber air) yang bernama
“Sendang Ontrowulan”. Sendang tersebut merupakan tempat bersuci R.Ay.
Ontrowulan ketika akan menemui putranya yang sudah meninggal. Air
sendang tersebut dikenal tidak pernah habis, bahkan di musim kemarau
sekalipun.
Kolam Renang Kartika
Kolam Renang Kartika merupakan salah satu objek wisata tirta
andalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen.Objek wisata ini terletak
didalam kota dan mudah untuk dicapai. Berbagai fasilitas disediakan
untuk mendukung kenyamanan pengunjung, antara lain kolam renang utama,
kolam renang anak-anak yang dilengkapi dengan ban pengaman, kolam
luncuran, kolam pemancingan, arena bermain, taman keluarga , dan
kafetaria.
Kolam Renang Kartika dapat dicapai dengan melewati alun-alun kota , lalu belok ke kanan + 1,5 KM.
Obyek wisata paling dekat yang dapat dikunjungi setelah melakukan
perjalanan jauh yaitu Kolam Renang Kartika. Kolam Renang Kartika berada
di dalam Kota Sragen, tepatnya di jalan Veteran berdampingan dengan
Stadion Sepak Bola Sragen. Kolam Renang Kartika diresmikan pemakaian
untuk umum oleh Bupati Sragen tanggal 26 April 1988, menempati areal
seluas kurang lebih 2 hektar. Begitu wisatawan memasuki Taman Wisata
Kolam Renang Kartika, pertama yang ditemui adalah lapangan parkir, yang
dapat menampung kendaraan kurang lebih 50 buah mobil.
Di samping lapangan parkir terdapat sebuah Kolam Pemancingan yang
dilengkapi sebuah pondok pemantauan untuk bersantai, serta taman yang
ditanami aneka bunga. Setelah memperoleh tanda masuk di loket, maka
wisatawan akan memasuki halaman Kolam renang Kartika yang dikelilingi
oleh pagar tembok setinggi 3 meter. Kolam Renang KArtika terbagi 2 (dua)
bagian utama, yaitu:
Kolam renang untuk umum , kolam renang ini memiliki ukuran panjang
25 meter dan lebar 12,5 meter, sedangkan dalamnya sangat bervariasi
yaitu 3 meter, 2,5 meter, serta 1,50 meter
Kolam renang untuk anak-anak , kolam renang ini mempunyai ukuran panjang 12,5 meter, lebar 3 meter serta dalamnya 60 centimeter.
Untuk menjaga kenyamanan para pelanggan maka kolam renang ini selalu
dilakukan pengurasan satu kali dalam seminggu. Kolam Renang Kartika
dilengkapi dengan arena permainan anak-anak. Fasilitas yang tersedia
adalah papan luncur bergelombang, kamar ganti pakaian putra/putri,
toilet, cafetaria, gudang, kantor pengelola, dan lain-lain. Beberapa
usaha yang telah dan akan ditempuh antara lain perluasan areal objek
wisata sehingga dapat meningkatkan daya tampung pengunjung serta
meningkatkan keleluasaan gerak dan kenyamanan pengunjung; pembangunan
dan penataan taman bermain serta penambahan alat-alat permainan; dan
penataan kafetaria serta penambahan kolam renang baru.
sumber www.sragen.go.id
Dayu Alam Asri
Dayu Alam Asri Kabupaten Sragen telah berdiri sebuah tempat wisata
bernuansa pedesaan yang sangat lengkap dan sarat dengan nilai
pendidikan dan hiburan. Dayu Alam Asri begitulah objek wisata ini
dinamakan. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini sangat dekat dengan
nuansa alam nan asri.
Terletak di Desa Dayu, Kecamatan Sragen sekitar 20 KM dari Kota
Solo; Dayu Alam Asri menyimpan sejuta potensi yang siap dinikmati oleh
para wisatawan dari berbagai usia. Selain karena keindahan alam
pedesaan yang mempesona dengan deretan pohon jati yang menaungi areal
seluas hampir 5 Ha, berbagai fasilitas pendukung telah disediakan demi
kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Antara lain :
mini zoo , wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, resort , pendopo
pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto,
dan sebagainya.
Sebuah
kebun binatang mini ( mini zoo ) menjadi salah satu spot menarik dari
objek wisata ini. Koleksi binatang yang hidup dan terpelihara dengan
baik di mini zoo ini antara lain rusa, kanguru, landak, ular, burung
merak, elang, berbagai jenis ikan langka seperti ikan lele afrika, ikan
arapaima, dan alligator fish . Selain sebagai kebun binatang mini,
tempat ini juga berfungsi sebagai tempat penangkaran beberapa jenis
binatang di atas.
Agro Wisata Buah
Agro wisata buah terletak di Kecamatan Masaran atau sebelah barat
daya Kota Sragen. Kawasan tersebut mayoritas warganya membudayakan
tanaman buah semangka dan melon.
Sehingga, daerah Masaran tersebut sering disebut pusat produksi buah
semangka dan melon. Pengunjung dapat melihat pemandangan tanaman buah
ke lokasi yang mendominasi lahan pertanian masyarakat setempat.
Pengunjung dapat membeli buah ke lokasi dengan cara memetik langsung
buah segar.
Selain itu, di sepanjang jalan Solo Sragen yang melintasi kawasan
Masaran banyak pedagang yang menjual semangka dan melon, terutama di
kawasan Kauman. di daerah ini terdapak puluhan kios yang menjual
semangka dan melon, ada juga yang menjual labu.